Keanekaragaman Hayati, Sosial Ekonomi, dan Pelanggaran HAM Dalam
Perkebunan Besar Sawit di Indonesia
Bukannya menangguk investasi dan memperbaiki perekonomian, Indonesia telah menanam bencana melalui perkebunan kelapa sawit. Kenyataan yang terjadi adalah justru kebijakan untuk menghilangkan hambatan ekspor dan investasi asing yang didorong oleh IMF telah semakin menjerumuskan hutan Indonesia ke dalam krisis yang semakin dalam. Krisis yang tak lepas dari krisis ekonomi dan politik Indonesia karena salah urus selama tiga dekade terakhir.
Perkebunan Besar Kelapa Sawit dianggap sebagai juru selamat perekonomian Indonesia setelah krisis ekonomi yang berlarut-larut. Rencana pemerintah, didukung oleh arahan dari IMF dan Bank Dunia, adalah membangun perkebunan besar kelapa sawit di seluruh Indonesia. Target pemerintah adalah untuk mengubah 9,13 juta ha lahan menjadi perkebunan kelapa sawit sampai akhir tahun 1996. Yang ada di benak pemerintah, pengusaha, dan lembaga keuangan internasional tersebut adalah devisa yang bisa diperoleh, lapangan kerja yang akan diciptakan, dan kesejahteraan petani.
Yang dilupakan adalah bahwa justru pembangunan perkebunan besar kelapa sawit sampai saat ini justru menghasilkan sebaliknya. Laporan ini akan menunjukkan bahwa para pengusaha besar yang bermain dalam perkebunan kelapa sawit justru turut bertanggung jawab atas terjadinya krisis ekonomi. Perkebunan besar kelapa sawit bukanlah juru selamat, akan tetapi bencana bagi sumber daya alam dan rakyat Indonesia.
Hutan Indonesia telah menyusut dengan kecepatan yang tak ada duanya dalam sejarah.
Lihat dan unduh Menanam Bencana