Pada tanggal 18 Juli 2014 Perkumpulan Telapak kembali mengadirkan diskusi Jumatan, dengan mengundang Hariyanto sebagai narasumber. Dalam diskusi jumatan kali ini, Hariyanto mengangkat topik mengenai Recikal Tani Lestari Sebagai Wadah Meningkatkan Perekonomian Rakyat.
Recikal Tani Lestari merupakan bentuk gagasan yang sedang dikelola oleh Hariyanto bersama timnya untuk membentuk sebuah wadah bagi masyarakat untuk meningkatkan perekonomian masyarakat melalui hutan kerakyatan. Maksudnya hutan kerakyatan disini adalah, mencoba mengadopsi skema community logging yang telah berhasil diterapkan oleh telapak di Konawe Selatan. Namun model yang diterapkan oleh Hariyanto masih dalam skema kecil.
Hariyanto yang lebih dikenal dengan panggilan Hari Kikuk merupakan anggota Telapak (T-116) yang berdomisili di Kota Bogor Provinsi Jawa Barat. Dalam paparannya, ia menyatakan bahwa untuk tetap melestarikan alam Indonesia, banyak hal-hal kecil yang bisa kita lakukan untuk menjaganya dengan melakukan pengijauan di sekitar hulu daerah aliran air sungai dan membentuk pengelolaan usaha tani dalam skala kecil.
“Kami mencoba menerapkan model community logging yang telah di sukses diterapkan oleh Telapak di Konawe Selatan dengan melibatkan masyarakat tempatan, namun model yang kami terapkan ini masih dalam skema yang sangat kecil, kami mencoba menerapkannya disatu titik yaitu desa Leuwiliang Kabupaten Bogor Jawa barat,” ujar Hari
“Kami memiliki 20 anggota yang telah bergabung dengan Recikal Tani Lestari. Kami masih mencoba membentuknya dalam bentuk koperasi. Recikal Tani Lestari sendiri telah menanam tanaman Sengon dengan luas lahan 5 hektare, dan sejenis empon-empon disekitar tanaman Sengon. Saat ini tanaman sengon kami telah berumur 2 tahun.”
Masih dalam paparan Hari, masyarakat yang membentuk Recikal Tani Lestari awalnya melihat kesuksesan masyarakat kampung Ciketuk dengan hasil kayu yang telah mereka hasilkan. Dan model skemanya juga kami unduh dari community logging Telapak.
Selain menggagas Recikal Tani Lestari Hari juga aktif di Komunitas Ciliwung.