Selasa (07/10/2014) masyarakat Muara Ponak, Kutai Barat Kalimantan Timur datang ke Sanggar Telapak untuk bersilahturahim dengan Pengurus Telapak. kehadiran mereka disambut baik oleh Presiden Telapak Khusnul Zaini dan Wakil Presiden Telapak Djufry Hard serta badan pengurus Telapak Lainnya.
Masyarakat Muara Ponak yang diwakilkan oleh pak Burhan selaku Kepala Adat Muara Ponak dan Rudiyanto selaku Petinggi Muara Ponak. Kedatangan mereka ke Sanggar Telapak bertujuan untuk mengenal organisasi Telapak secara jauh serta meluruskan kesalahpahaman yang selama ini terjadi dibenak masyarakat Muara Ponak.
Dimana masyarakat Muara Ponak mengira kedatangan teman-teman Telapak beberapa waktu yang lampau di Muara Tae bertujuan untuk membeli tanah masyarakat. Namun Khusnul Zaini, meluruskan bahwa kedatangan teman-teman Telapak di Muara Tae pada waktu itu bertujuan untuk mendampingi masyarakat dalam memetakan wilayah adat Muara Tae, dimana saat itu terjadi klaim oleh perusahaan diatas tanah masyarakat Muara Tae.
Setelah berbincang-bincang cukup lama dengan pengurus Telapak, perwakilann masyarakat Muara Ponak akirnya paham dengan kinerja-kinerja Telapak di Muara Tae saat itu. Khusnul Zaini berharap dengan adanya silahturahim dari perwakilan masyarakat Muara Ponak, kesalah pahaman yang terjadi selama ini yang ada dibenak masyarakat Muara Ponak dapat diluruskan dan terselesaikan.
Selain itu, pak Burhan juga memberikan surat mengenai tanggapan aparat dan Masyarakat Kampung Muara Ponak terkait lahan dalam lokasi usaha PT. BSMJ yang disampaikan oleh masyarakat Kampung Muara Tae. Dalam surat tersebut, salah satunya menyatakan bahwa mereka mendorong percepatan penyelesaian klaim lahan dalam lokasi usaha PT. BSMJ dengan mempertemukan pihak yang menyampaikan komplain yaitu Masrani, AMAN Kaltim, dan EIA dengan aparat kampung dan pemilik lahan di kampung Muara Ponak serta PT. BSMJ dan tim pendamping dari LINKS (Lingkar Komunitas Sawit).
Sebelumnya, Mantan Petinggi Muara Tae Masrani yang didampingi oleh Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Kalimantan Timur dan EIA melakukan komplaint kepada Complaint Panel RSPO mengenai Kepemilikan Lahan dan hak kelola oleh masyarakat Muara Tae yang juga diklaim oleh masyarakat Muara Ponak.