TELAPAK | Jatim – Komunitas Pecinta Pohon Asem (KPPA) bersama dengan Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (ecoton) dan TELAPAK Badan Teritorial Jawa Timur berinisiatif untuk melakukan kegiatan pemindahan pohon-pohon yang akan ditebang akibat pelebaran jalan Wringinanom, Kabupaten Gresik pada Kamis (23/7/2015) kemarin.
“Supaya pohon-pohon bisa tetap memberikan fungsi untuk menyerap karbondioksida maka kami merasa perlu untuk memindahkan pohon-pohon asem secara swadaya dari donasi beberapa pihak, baik individu maupun lembaga atau perusahaan di Wilayah Wringinanom,” ujar Sofi Azilan Aini, Koordinator KPPA.
Lebih lanjut, Sofi menjelaskan bahwa akibat adanya pelebaran ruas Jalan Legundi-Bts. Kabupaten Mojokerto (Link.138), Maka 300 batang pohon peneduh jalan, termasuk 42 diantaranya adalah Pohon Asem (Tamarindus indica) akan ditebang.
Saat ini, memang sedang maraknya proyek pelebaran jalan di wilayah Jawa Timur, terutamanya di ruas jalan provinsi yang melintasi kabupaten Tuban, Gresik, Lamongan, Pasuruan, Sidoarjo, dan Mojokerto. Sebagaimana yang kerap terjadi sebagai efek penyerta dari kegiatan pembangunan adalah rusaknya lingkungan di sekitar area pembangunan tersebut. Tak terkecuali beberapa tegakan Pohon Asem yang telah berusia ratusan tahun tersebut.
Demi menyelamatkan Pohon Asem tersebut, KPPA bekerjasama dengan TELAPAK BT Jawa Timur dan ecoton menggalang inisiatif dan dukungan para pihak untuk bisa memindahkan Pohon Asem dari tepi jalan di Raya Wringinanom tersebut ke bantaran Kali (sungai) Surabaya yang menjadi kawasan suaka ikan.
Hingga sampai 23 Juli 2015 sudah ada 9 Pohon Asem yang berhasil dipindahkan dan diadopsi, salah satunya adalah pohon yang diadopsi oleh TELAPAK BT Jawa Timur. Presiden TELAPAK, Khusnul Zaini mengungkapkan bahwa kegiatan adopsi pohon ini merupakan contoh bentuk kegiatan entrepreneurship sosial yang dilakukan oleh Telapak.
“Dibutuhkan kesabaran dan ketahanan stamina dalam melakukan gerakan entrepreneurship ini sehingga nantinya dapat memberikan manfaat sosial dan ekologis secara berkelanjutan bagi lingkungan sekitar”, pungkas Khusnul.